Rabu, 06 Januari 2010

the history of political teory

SEJARAH DAN TEORI ILMU POLITIK

Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis.
Sejarah secara luas
Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya berikut;
a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
b. India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
c. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
d. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
e. Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)
TEORI ILMU POLITIK
Teori politik adalah generalisasi dari phenomena-phenomena politik. Teori politik ini terdiri dari :
- Tujuan politik
- Cara mencapai tujuan politik tersebut
- Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut
- Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebut
Ilmu politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu :
1. Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
2. Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.
Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ;
1. Kekuasaan
2. Pendidikan
3. Kekayaan
4. Kesehatan
5. Keterampilan
6. Kasih sayang
7. Kejujuran/keadilan
8. Keseganan
Adapun konsep-konsep dalam ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah:
a. Kekuasaan – sumber kekuasaan – pengaruh – pembuat dan pelaksanan kebijakan
b. Kewenangan – kekuasaan berdasarkan legitimasi
c. Konflik dan konsensus
d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan
Ilmu politik tidak berdiri sendiri namun memiiki kaitan dengan ilmu-ilmu lainnya seperti sejarah, filsafat, hukum (tiga ilmu penting yang mempengaruhi politik), sosiologi, antrophologi, ekonomi, geographi dan psikologi sosial


Teori politik memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori sebagai pemikiran spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan masyarakat yang ideal, makna kedua menunjuk pada kajian sistematis tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan. Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah teori politik Marxis-Leninis atau komunisme, contoh lain adalah teori politik yang berdasar pada pemikiran Adam Smith kapitalisme. Pemikiran Tan Malaka dalam tulisannya Madilog, merupakan contoh teori politik Indonesia. Nasakom yang diajukan Soekarno merupakan contoh lain.
Sedangkan teori politik sebagai hasil kajian empirik bisa dicontohkan dengan teori struktural - fungsional yang diajukan oleh Talcot Parson (seorang sosiolog), antara lain diturunkan kedalam teori politik menjadi Civic Culture. Konsep sistem politik sendiri merupakan ciptaan para akademisi yang mengkaji kehidupan politik (sesungguhnya diturunkan dari konsep sistem sosial).
Nasakom adalah singkatan Nasionalis, Agama dan Komunis, pada masa Orde Lama. Konsep ini diperkenalkan oleh Presiden Soekarno yang berfungsi sebagai satu jalan menyatupadukan golongan-golongan berlainan haluan politik di Indonesia. konsep penyatuan ini diharapkan Presiden Soekarno dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Indonesia dan komunisme
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis internasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di Cina, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.
Kelahiran komunisme di Indonesia tak jauh dengan hadirnya para orang-orang buangan dari Belanda ke Indonesia dan mahasiswa-mahasiswa jebolanya yang beraliran kiri. Mereka diantaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka (yang terahir masuk setelah SI Semarang sudah terbentuk). Alasan kaum pribumi yang mengikuti aliran tersebut dikarenakan tindakan-tindakanya yang melawan kaum kapitalis dan pemerintahan, selain itu iming-iming propaganda PKI juga menarik perhatian mereka. Gerakan Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam diskusi intern para pekerja buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP. Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang Eropa dan Indo Eropa. saja, namun setelah berkembangnya waktu, kaum pribumipun ikut di dalamnya. Salah satu anggota yang menjadi besar adalah Semaoen kemudian menjadi ketua SI Semarang. Komunisme Indonesia mulai aktif di Semarang, atau sering disebut dengan Kota Merah setelah menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhalauan kiri kedalam SI (Sarekat Islam) menjadikan Komunis sebagian cabangnya karena tak otonomi yang diciptakan Pemerintah Kolonial atas organisasi lepas mnejadi salah satu ancaman bagi pemerintah. ISDV menjadi salah satu organisasi yang bertanggungjawab atas banyaknya pemogokan buruh di Jawa. Konflik dengan SI pusat di Yogyakarta membuat personil organisasi ini keluar dari keanggotaan SI, setelah disiplin partai atas usulah Haji Agus Salim disahkan oleh pusat SI. Namun ISDV yang berganti nama menjadi PKI semakin kuat saja dan diantara pemimpin mereka dibuang keluar Hindia Belanda. Kehancuran PKI fase awal ini bermula dengan adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia Belanda. Tan Malaka yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba menghentikannya. Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris usulan itu kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1926-1927 yang berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh pemerintah Hindia Belanda. Para tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan Malaka mencoba menghentikan pemberontakan dan mempengaruhi cabang PKI untuk melakukanya.
Gerakan PKI lahir pula pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia yang diawali oleh kedatangan Musso secara misterius ari Uni Sovyet ke Negara Republik - Saat itu masih be ibu kota di Yogyakarta-. Sama seperti Soekarno dan tokoh pergerakan lain, Musso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan kepercayaanya yang murni komunisme. Disana ia juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti D.N Aidit. Musso dengan pendukungnya kemudian menuju ke Madiun. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, Amir Syarifuddin yang tidak jelas ideologinya. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri pemberontakan Musso ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah konflik intern antara militer Indonesia pada waktu itu.
Pasca Perang Kemerdekaan Indonesia tersebut PKI menyusun kekuatanya kembali. Di dukung dengan Soekarno yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat Indonesia saat itu, dimana antar ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Permusuhan itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah dimana tingkat anarkisme banyak terjadi antara tuan tanah dan para kaum rendahan. Namun Soekarno menjurus ke kiri dan menganak-emaskan PKI. Akhirnya konflik dimana-mana terjadi. Ada suatu teori bahwa PKI dan Militer yang bermusuhan akan melakukan Kudeta. Yakni PKI yang mengusulkan Angkatan Perang Ke 5 (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian) dan isu penyergapan TNI atas Presiden Soekarno saat ulang tahun TNI. Munculah kecurigaan antara satu dengan yang lain. Akhirnya di percaya menjadi sebuah insiden yang sering dinamakan Gerakan 30 September.
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah terjadinya kudeta dan peng-kambing hitaman Komunisme sebagai dalang terjadinya insiden yang dianggap pemberontakan pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Gerakan 30 September. Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibantai di Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September. Hal ini merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia. Para tertuduh yang tertangkap kebanyakan tidak diadili dan langsung dihukum. Setelah mereka keluar dari ruang hukuman mereka, baik di Pulau Buru atau di penjara, mereka tetap di awasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan Eks Tapol.
Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok Komunis, Marxis, dan haluan kiri lainnya mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia, walaupun belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah.
Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Madilog


Madilog, salah satu karya terbaik Tan Malaka
Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat menjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana.
Semua karya Tan Malaka dan permasalahannya didasari oleh kondisi Indonesia. Terutama rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya. Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang teoritis dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dia cetuskan sejak tahun 1925 lewat Naar de Republiek Indonesia.
Jika membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran (Gerpolek-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan ditemukan benang putih keilmiahan dan ke-Indonesia-an serta benang merah kemandirian, sikap konsisten yang jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangannya.
PROSES POLITIK DI INDONESIA
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek :
• Penyaluran tuntutan
• Pemeliharaan nilai
• Kapabilitas
• Integrasi vertikal
• Integrasi horizontal
• Gaya politik
• Kepemimpinan
• Partisipasi massa
• Keterlibatan militer
• Aparat negara
• Stabilitas
Bila diuraikan kembali maka diperoleh analisis sebagai berikut :
1. Masa prakolonial (Kerajaan)
• Penyaluran tuntutan – rendah dan terpenuhi
• Pemeliharaan nilai – disesuikan dengan penguasa atau pemenang peperangan
• Kapabilitas – SDA melimpah
• Integrasi vertikal – atas bawah
• Integrasi horizontal – nampak hanya sesama penguasa kerajaan
• Gaya politik - kerajaan
• Kepemimpinan – raja, pangeran dan keluarga kerajaan
• Partisipasi massa – sangat rendah
• Keterlibatan militer – sangat kuat karena berkaitan dengan perang
• Aparat negara – loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah
• Stabilitas – stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang
2. Masa kolonial (penjajahan)
• Penyaluran tuntutan – rendah dan tidak terpenuhi
• Pemeliharaan nilai – sering terjadi pelanggaran ham
• Kapabilitas – melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah
• Integrasi vertikal – atas bawah tidak harmonis
• Integrasi horizontal – harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi
• Gaya politik – penjajahan, politik belah bambu (memecah belah)
• Kepemimpinan – dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat
• Partisipasi massa – sangat rendah bahkan tidak ada
• Keterlibatan militer – sangat besar
• Aparat negara – loyal kepada penjajah
• Stabilitas – stabil tapi dalam kondisi mudah pecah
3. Masa Demokrasi Liberal
• Penyaluran tuntutan – tinggi tapi sistem belum memadani
• Pemeliharaan nilai – penghargaan HAM tinggi
• Kapabilitas – baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih potensial
• Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
• Integrasi horizontal- disintegrasi, muncul solidarity makers dan administrator
• Gaya politik - ideologis
• Kepemimpinan – angkatan sumpah pemuda tahun 1928
• Partisipasi massa – sangat tinggi, bahkan muncul kudeta
• Keterlibatan militer – militer dikuasai oleh sipil
• Aparat negara – loyak kepada kepentingan kelompok atau partai
• Stabilitas - instabilitas
4. Masa Demokrasi terpimpin
• Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas
• Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM rendah
• Kapabilitas – abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju
• Integrasi vertikal – atas bawah
• Integrasi horizontal – berperan solidarity makers,
• Gaya politik – ideolog, nasakom
• Kepemimpinan – tokoh kharismatik dan paternalistik
• Partisipasi massa - dibatasi
• Keterlibatan militer – militer masuk ke pemerintahan
• Aparat negara – loyal kepada negara
• Stabilitas - stabil
5. Masa Demokrasi Pancasila
• Penyaluran tuntutan – awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi
• Pemeliharaan nilai – terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM
• Kapabilitas – sistem terbuka
• Integrasi vertikal – atas bawah
• Integrasi horizontal - nampak
• Gaya politik – intelek, pragmatik, konsep pembangunan
• Kepemimpinan – teknokrat dan ABRI
• Partisipasi massa – awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi
• Keterlibatan militer – merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI
• Aparat negara – loyal kepada pemerintah (Golkar)
• Stabilitas stabil
6. Masa Reformasi
• Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuhi
• Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi
• Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah
• Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
• Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)
• Gaya politik - pragmatik
• Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi
• Partisipasi massa - tinggi
• Keterlibatan militer - dibatasi
• Aparat negara – harus loyal kepada negara bukan pemerintah
• Stabilitas - instabil

basic psikology

Psikologi Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
Antara keadaan jiwa dan keadaan fisik terdapat hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Berbagai penyakit yang disebakan oleh kelainan organik dapat mempengaruhi keadaan psikologik penderitaan dan sebaliknya gangguan emosi dapat memperburuk penyakit-penyakit yang dideritanya.
Telah diketahui, bahwa ketegangan jiwa dapat menjelma sebagai bermacam gejala penyakit yang disebabkan oleh kelainan organik. Anxietas atau rasa cemas diantaranya dapat menjelma sebagai rasa panik. Ketakutan dan teror seperti yang dialami seorang penderita dalam keadaan yang menegangkan misalnya macet dalam lalulintas atau jika berada dalam kerumunan orang banyak dan sering juga tanpa ada sebab. Para penderita gangguan tersebut di atas yang biasanya dikenal sebagai gangguan atau penyakit psikogenetik, psikogenetik atau neurosis perlu mendapat pertolongan baik obat-obatan maupun dengan psikotrapi.
Semua masalah pembangunan kesehatan selalau dipaparkan, ditinjau dan dikaji secara intersektoral dan interdisiplin, demikian juga masalah penyakit dan kesehatan. Pada umumnya kita beranggapan bahwa kesehatan manusia dipengaruhi oleh faktor biologis, faktor lingkungan dan factor prilaku manusia. Ketiga faktor ini menimbulkan berbagai penyimpangan kesehatan. Ditinjau dari segi biolagis penyakit merupakan kelainan pada berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai penyimpangan prilaku dari keadaan social yang normatif. Jadi penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh atau lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional dan psikososial individu yang bersangkutan.
Cara yang dipakai ialah sistem desensitisasi, yakini dengan mengusahakan releksasi fisik sambil mengkonfrontasi masalah-masalah atau keadaan-keadaan yang menjadi penyebab rasa cemas dan stresnya. Dengan lambatlaun gejala-gejala kecemasan dan stress dapat diatasi atau dikendalikan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Perasaan dan Emosi
Perasaan (feeling) dapat mempunyai arti. Ditinjau secara fisiologis, perasaan berarti penginderaan , jadi merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam arti psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap suatu hal. Makna penilaian ini nampak misalnya dalam ungkapan berikut : “Saya rasa nanti sore hari akan hujan”. Ungkapan itu berarti bahwa menurut penilaian saya, nanti sore hari akan hujan.
Emosi di lain pihak, mempunyai arti yang agak berbeda. Di dalam penegrtian emosi sudah terkandung unsure perasaan yang mendalam (“intense”). Perkataan emosi sendiri berasal dari perkataan “emotus” atau “emovere” yang artinya mencerca (“to stir up”), yaitu sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu. Misalnya emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang yang menyebabkan orang itu tertawa. Marah, di lain pihak, merupakan suasana hati untuk menyerang atau mencerca sesuatu.
Aspek – aspek emosi
Menurut C.T.Morgan, aspek-aspek emosi dapat dibagi dalam 4 hal, yaitu :
1. Emosi, adalah sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan kondisi tubuh,misalnya denyut jantung, sirkulasi darah dan pernafasan.
2. Emosi adalah sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan, misalnya tersenyum, tertawa, menangis.
3. Emosi adalah sesuatu yang dirasakan, misalnya merasa senang, merasa kecewa.
4. Emosi juga merupakan suatu motif, yaitu mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu kalau ia beremosi senang, atau mencegah ia melakukan sesuatu kalau ia tidak senang.
Aspek ketubuhan dari emosi (“Bodily Aspects of Emotion”)
Mengenai aspek ini banyak dilakukan penelitian oleh para ahli dalam bidang “physiological psychology”, Galvanik Skin Response adalah suatu alat yang dapat mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada kulit. Lie Detector adalah alat lain yang lebih rumit, yang dapat megukur perubahan-perubahan emosi melalui beberapa perubahan fisik sekaligus, seperti perubahan tekanan darah, perubahan pernafasan, perubahan di kulit, dan sebagainya. LieDetector ini khususnya ditujukan untuk mengetahui hal-hal yang berada di bawah kesadaran, sedemikian rupa sehingga orang yang bersangkutan tidak bisa berbohong atau menutupi hal-hal mengenai dirinya. Prinsip yang digunakan pada LieDetector adalah dengan menggunakan World Association Test dari Jung.
Serentetan kata-kata diberikan kepada orang yang diperiksa dan pada kata-kata yang menyangkut peristiwa-peristiwa yang penting artinya bagi orang yang bersangkutan, maka orang itu akan memperlihatkan perubahan emosi yang akan nampak dan dapat diukur melalui perubahan-perubahan di tubuhnya.
Ekspresi emosionil(“emotional expression”)
Ada tiga macam ekspresi emosionil yang dikenal:
1. “Startle Response” atau reaksi terkejut. Reaksi ini merupakan sesuatu yang ada pada setiap orang dan didapat sejak lahir (“inborn”), jadi tidak dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing individu. Karena itu reaksi terkejut ini sama pada setiap orang, yaitu menutup mata, mulut melebar dan kepala serta leher bergerak ke depan.
2. Ekspresi wajah dan suara (“facial and vocal expression”). Bagaimana keadaan emosi seseorang dinyatakan melalui wajah dan suara.melalui perubahan wajah dan suara kita bisa membedakan orang-orang yang sedang marah,gembira dan sebagainya. Para artis seperti pelukis dan dramawan sangat perlu mempelajari ekspresi wajah dan suara dari berbagai emosi agar dapat menghasilkan karya-karya yang benar-benar baik.
3. Sikap dan gerak tubuh (“posture and gesture”). Sikap dan gerak tubuh juga merupakan ekspresi dari keadaan emosi.
II.2. Kesehatan Jiwa
Untuk sehat tidak cukup hanya badan yang sehat. Jiwa juga harus sehat. Rasa social juga harus sehat. Orang tidak cacat atau menderita kelemahan.
Agar jiwa sehat, sejak kecil anak tumbuh-kembang dalam suasana sehat. Orang tua sehat, orang-orang sekitarnya sehat. Teman-teman sehat. Guru sehat. Dan lingkungan social juga perlu sehat.
Kesehatan jiwa memungkinkan anak berkembang sehat. Keadaan ini diciptakan orang tua di dalam rumah tangga. Dengan demikian, anak akan berkembang penuh. Berkembang sesuai dengan bakatnya. Sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.
Akan tetapi, tidak semua orang tua mampu menciptakan keadaan tersebut. Mungkin karena kurang tahu. Ada pula yang tahu, tapi tidak bisa. Ibu yang terlalu sibuk di luar rumah. Ayah yang jarang bertemu anak-anaknya. Keluarga yang jarang makan bersama. Anak-anak yang tak mengenal ayah-ibunya sendiri.
Masih lebih banyak orang tua yang tidak tahu kebutuhan anak-anaknya. Tidak tahu memenuhi kebutuhan badannya. Tidak juga tahu mengisi kebutuhan jiwanya. Anak berkembang apa adanya. Mungkin menjadi tidak lengkap atau mungkin juga jadi menyimpang .anak salah berkembang .anak mungkin nakal ,menjadi murung ,menjadi jahat atau berkembang tidak normal
Kita mengenal istilah tumbuh kembang .Tumbuh artinya badannya bertambah besar. Kembang artinya jiwanya menjadi bertambah matang. Tumbuh kembang anak membutuhkan asuhan, didikan, dan perawatan ayah ibu yang sehat. Ayah ibu yang tahu mengisi semua kebutuhan anak. Anak yang dibiarkan kekurangan protein sejak bayi, akan bodoh . Anak jadi terbelakang mentalnya. Dengan demikian, jiwanya pun akan kerdil.
Ada beberapa jenis vitamin dan mineral yang berkaitan dengan proses perkembangan yang sehat. Ibu hamil yang kekurangan bahan –bahan ini akan melahirkan anak yang terganggu mentalnya. Atau, anak lahir sehat, tetapi gizi makanannya buruk. Akibatnya sama juga.
Selain kebutuhan badan, anak juga butuh kasih sayang. Butuh sentuhan dan belaian ayah dan ibunya. Butuh perhatian, hubungan hangat dan erat. Ayah dan ibu menjadi tempat anak berlindung. Anak membutuhkan rasa aman. Anak juga butuh rasa dipercaya. Anak perlu bebas berbuat, berpikir, dan menjelajahi lingkungan sekitarnya. Anak tak ingin dikekang, tak mau dibatasi atau dihambat.
Anak bukan orang dewasa yang berukuran kecil. Dunia anak dunia tersendiri tidak sama dengan dunia orang dewasa. Jika kebutuhan anak tak terpenuhi, perkembangan anak akan terganggu. Mungkin anak menjadi rendah diri, tak percaya diri, dan merasa takut dan cemas.
Anak tak boleh dihukum dengan kekerasan. Anak yang dihukum dengan kekerasan buruk perkembangannya. Kelak anak menjadi pribadi yang suka menyerang. Anak menjadi pemberang, kasar, dan penyerang. Anak suka protes, tak puas diri, dan tidak merasa bersalah. Disiplin yang terlalu keras, disiplin yang kaku, disiplin yang tidak sesuai dengan dunia anak, semua ini merugikan anak.
Semua anak memerlukan contoh berpikir, contoh merasakan, dan contoh perbuatan. Contoh ini harus berasal dari orang tuanya. Orang tua menjadi pusat panutan bagi anak – anaknya. Apa yang orang tua katakan harus sesuai dengan apa yang dilakukannya. Orang tua harus melakukan apa yang dikatakan kepada anaknya.
Anak membutuhkan seluruh perhatian orang tua. Anak membutuhkan sikap, ucapan, dan perilaku orang tuanya, membutuhkan sentuhan dan belaian. Membutuhkan segala apa yang tak diperolehnya dari orang lain. Namun anak tak memebutuhkan larangan yang tak perlu. Tak membutuhkan bentakan, kemarahan, cemoohan, atau perlindungan yang berlebihan. Semua itu membuat perkembangan jiwanya terganggu.
II.3.Gizi Salah dan Perkembangan Mental
Gizi salah berpengaruh negative terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia yang semuanya mempengaruhi kesanggupan ekonomi manusia.
Gizi salah yang diderita pada masa periode dalam kandungan dan periode anak- anak,menghambat perkembangan kecerdasan.Anak yang menderita gizi salah tingkat berat mempunyai otak yang lebih kecil daripada ukuran otak rata-rata dan mempunyai sel otak yang jumlahnya 15-20 % lebih rendah dibandingkan dengan anak yang mempunyai gizi yang baik, anak yang mempunyai berat lahir rendah mempunyai berat lahir rendah berarti menderita gizi salah ketika di dalam kandungan sehingga kekurangan sel otak. Sementara itu kepustakaan tentang gizi salah semakin bertumpuk yang membahas gizi salah sebagai penyebab perilaku abnormal dan kelainan yang diderita pada umur muda sehingga dapat menyebabkan kelainan kromosom yang akan tetap bertahan selama hidup.
Gizi salah menghambat kesanggupan anak untuk mencapai syarat bagi kelangsungan hidup sehari-hari.Apakah kerusakan yang diderita pada umur dini akan meninggalkan suatu gejala tetap, merupakan suatu pernyataan rumit yang baru saja mulai dicari jawabnya. Studi dari beberapa negara menunjukkan bahwa anak yang menderita gizi salah, hasil tes mentalnya kurang bila dibandingkan dengan hasil tes mental anak lain yang mempunyai gizi baik. Kekurangan lain yang tak diukur seperti tiadanya rangsangan dan kekurangan kasih sayang ibu bagi anak yang hidup dipanti asuhan ,menimbulkan kesulitan dalam pengukuran untuk memisahkan variable gizi dari factor lainnya. Ada kemungkinan bahwa kelainan primer pada system saraf dan pengalaman yang detektif sering tergantung dan menunjukkan saling mempengaruhi. Tetapi data yang ada menimbulkan kesangsian apakah gizi salah tingkat berat mempunyai efek jangka panjang bukan saja terhadap intelegensia tetapi juga terhadap dasar keterampilan akademis. Para penderita gizi salah tingkat berat pada umur dini yang dapat bertahan hidup berbeda dengan anak-anak yang normal. Adanya hubungan yang erat antara gizi salah tingkat berat yang telah diderita pada anak-anak dengan daya kerja sub-optimal pada umur sekolah tidaklah diragukan lagi.
Apakah kerusakan yang ditimbulkan oleh gizi salah pada umur muda tidak dapat diubah lagi dihari kemudian, banyak diperdebatkan bukti-bukti memberatkan bahwa gizi salah pada anak-anak ,mempengaruhi pikiran anak-anak yang telah terserang itu. Untuk itu sebahagian yang lain yang kurang yakin, kesimpulan tentang efek gizi salah tampaknya dilahirkan terlalu dini. Pertanyaan apakah kesukaran yang ditimbulkan oleh gizi salah berubah atau tidak, demikian mendominasi pemikiran dan penelitiaan terhadapgizi salah sehingga telah membelokkan perhatian dan pertimbangan kebijaksanaan umum mengenai gizi yang lebih penting. Kecendrungan ini dapat dipahami,keadaan tidak dapat berubah memberikan kesan suatu perbedaan sifat yang dramatis, yang mempunyai konsekuensi yang jauh tidak dapat ditolelir dibandingkan dengan suatu perbedaan yang sementara saja tampaknya menjadi keharusan bagi sebagiaan pejabat untuk berbuat sesuatu dengan segera mengenai gizi salah bila penyakit ini menyebabkan hambatan yang tidak dapat diubah, bila tidak demikian akan memberikan kesan yang kurang gawat.
Dipandang dari sudut kebijaksanaan, sikap demikian itu menyesatkan. Gizi salah menghambat motivasi,kesanggupan berkonsentrasi,dan kesanggupan belajar lepas dari pengaruh akhir terhadap otak itu sendiri. Waktu belajar telah hilang pada periode yang paling kritis untuk belajar. Seorang anak penderita gizisalah selalu resah, tidak mempunyai perhatian, tidak bereaksi terhadap rangsangan lainnya.
II.4. Emosi dan Kebangkitan
Tipe-tipe emosi tidak terhitung banyaknya : kegembiraan, kesedihan, keriangan, cinta, benci marah, kesemuanya barulah sebagian kecil, dan masing-masing dapat dialami dalam taraf yang berbeda-beda, sejak dari yang ringan hingga yang ekstrim. Mereka dapat dikategorikan sebagai yang positif (misalnya: kesenangan, keriangan, cinta) , dan yang negative (misalnya : benci, marah, takut); dan hamper semua orang secara aktif mencari perasaan emosional yang positif serta berusaha menolak perasaan yang negative.
Ada beberapa studi yang memberikan kesan, bahwa ada dua bagian yang terpisah pada masing-masing emosi yang kita rasakan. Satu diantaranya adalah kebangkitan umum ( general arousal ); inilah yang dipengaruhi oleh taraf aktivitas system saraf autonomic dan dapat berbeda-beda tarafnya, dari yang sangat rendah, hingga kebangkitan tinggi pada emosi yang ekstrem. Kebangkitan umum mempengaruhi taraf perasaan emosi, sedangkan bagian yang lain menentukan tipe perasaan emosi. Sekalipun pengalaman emosi nyata kita tidak merasakan adanya kedua proses yang terpisah ini, namun studi yang dikerjakan Hohmann terhadap beberapa korban perang Vietnam memberikan kesan, bahwa gabungan perasaan yang kita peroleh biasanya dihasilkan dari kombinasi dari kedua tiope aktivitas saraf. Dia menemukan bahwa sekalipun para pasien ini masih mampu merasakan emosi marah atau sedih atau gembira, namun mereka tidak merasakannya dengan cara-cara yang sama dengan ketika mereka belum mengalami luka.para pasien mengatakan,bahwa emosi mereka terbatas intensitasnya bila dibandingkan dengan mereka miliki sebelumnya.sebelum mendeita luka,otak rupa-rupanya mengkombinasikan suatu keputusan mengenai emosi apakah yang dirasakan dengan informasi mengenai kebangkitan umum,untuk menyajikan keadaan emosinal yang dihasilkan.
Suatu studi yang dikerjakan schacther dan singer pada tahun 1962 menunjukkan,bahwa keputusan mengenai tipe perasaan emosi tergantung kepada analisis mengenai mengapa suatu keadaan kebangkitan terjadi.mereka menginjeksi subjek dengan adrenalin,yang mengaktifkan system saraf automomik dan menghasilkan perubahan fisiologis yang sama dengan yamg dalam keadaan normal mengiringi emosi. Penelitian menemukan,bahwa kenaikan frekuensi denyut jantung,merahnya wajah,dan bergetarnya tangan disebabkan oleh adrenalin yang diinterfretasikan dalam cara yang berbeda-beda,tergantung pada informasi yang ada pada diri subjek para subjek ini diberi tahu bahwa mereka ini telah disuntik dengan suatu campuran vitamin.Kemudiaan setiap subjek dimasukkan dalam suatu ruangan bersama-sama dengan orang lain yang diskenariokan untuk melakukan perbuatan,baik gaya orang gembira baik orang marah;orang lain dikenal sebagai ‘subjek suruhan ‘.Schachter dan Singer menemukan ,bahwa para subjek ditemani oleh subjek-suruhan yang marah,akan merasa marah pula. Kelompok subjek yang lain diberi informasi mengenai pengaruh-sampingan obat samping obat secara fisiologis;subjek ini tidak terpengaruhi perilaku subjek- subjek dan yang terjadi bersama-sama dengan emosi sangat tergantung pada interpretasi kognitif terhadap situasi.Perlu dicatat kiranya ,bahawa para peneliti yang lain mengalami kesulitan untuk mengulang studi Schachter ;dan Singer namun diperoleh pula kesimpulan umum,bahwa tidak ada permasalahan lagi mengenai kenyataan bahwa faktor-faktor kognitif mempengaruhi tipe perasaan emosi.
Beberapa reaksi emosi rupa-rupanya bersifat diwariskan di dalam merespons tipe rangsangan tertentu. Beberapa emosi, bagaimanapun, mungkin dihasilkan dari proses belajar. Kita lihat mengenai cara bagaimana para penderita phobia mungkin mengembangkan sifat tersebut melalui penghubungan antara rangsangan netral sebelumnya, dengan suatu pengalamanan traumatic. Proses pelaziman klasik ini merupakan sebuah mekanisme yang mendasar yang memunculkan beberapa emosi kita.
Di samping prosedur pelaziman sederhana, yang akan menaikkan kisaran rangsangan yang dapat mendatangkan suatu respon emosional, perubahan kognitif yang terjadi melalui perkembanganpun memungkinkan seorang anak melakukan deferensiasi yang tidak kentara diantara situasi tertentu yang menghasilkan kebangkitan, sehingga memperlebar kisaran tipe emosi di dalam merespon rangsangan.
Mandler menjelaskan, bahwa emosi terjadi pada saat sesuatu yang tidak diharapkan atau pada saat kita mendapat rintangan di dalam mencapai suatu tujuan tertentu; dia menamakannya sebagai teori interupsi (interruption theory). Adalah interupsi pada sifat permasalahan seperti inilah yang menyebabkan kebangkitan menimbulkan pengalaman emosional. System saraf autonomic pada beberapa orang lebih responsive terhadap interupsi. Keuntungan dari adanya kebangkitan pada orang diartikan bahwa orang dapat memperlihatkan perubahan emosi secara ekstrem, misalnya bergembira pada suatu saat, dan mengalami depresi atau marah pada saat berikutnya, sesuai dengan perubahan situasi, dan dengan demikian menyebabkan interpretasi baru terhadap tipe emosi yang berkaitan dengan kebangkitan yang mendasarinya.
Mendler mengemukakan, bahwa kita mendapat motivasi untuk mencapai apa yang dikatakannya sebagai dorongan-keinginan autonimik (autonomic jag) – yang menarik pada kebangkitan umum – dan ini merupakan satu factor yang membuat kita berubah dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain. Hampir semua orang dapat menerima berbagai dorongan keinginan autonomic dari interaksi social sehari-hari,namun beberapa orang lainnya sangat tidak responsive system saraf auotonomiknya sehingga hanya dapat dimunculkan keinginannya pabila itdak ditempatkan pada kedudukan yang membahayakan.Orang-orang ini rupanya berperangai sangat tenang dan dikuasai oleh emosi ;kiranya tidak ada sesuatupun yang dapat mengganggu mereka ,namun mereka mungkin akan memperlihatkan perbuatan-perbuatan yang benar-benar sangat kejam kalau menerima dorongan keinginan autonomic yang bertaraf sama dengan yang kita terima,sekalipun dorongan keinginan tersebut bagi kita tidak dipermasalahkan .Orang-orang tersebut,terkadang disebut psikopat atau sosiopat ,kelihatannya tidak merasa bersalah berbuat seperti itu ,hal; ini dapat dijelaskan melalui kenyataan, bahwa didalam merasakan emosi dalam merasakan emosi dalam taraf berapapun ,diperlukan suatu keadaan kebangkitan umum.
II.5. Kesehatan Emosi
II.5.a. Stress
Stress telah dihubungkan hamper dengan semua masalah pengobatan yang kita alami dewasa ini – serangan jantung, hipertensi, penyakit jantung, borok lambung, radang usus besar, sakit punggung, asma, gangguan saraf, bahkan kanker. Namun, stress yang terlalu sedikit dapat mengundang penyakit, yang menyebabkan keltihan, kebosanan, kegelisahan, perasaan tidak puas dan tekanan batin atau perasaan.
Stress terjadi di setiap situasi yang membutuhkan perubahan. Stress termasuk dalam menyelesaikan kepada sesutau situasi dapat mendatangkan perasaan yang sangat menyenangkan : bermain ski dari atas bukit ke bawah, memenangkan suatau perlombaan, mendapat kenaikan pangkat. Stress yang lain mungkin tidak begitu menantang, namun menyebabkan perasaan kekuasaan yang kuat : suatu malam yang romantis, pujian dari teman sekerja, rapor anak yang baik. Masih ada stress yang lain yang bisa membuat kita lelah meskipun mereka baik : pernikahan atau reuni keluarga. Kemudian ada juga stress yang mendatangkan keletihan luar biasa dan menekan: kehilangan pekerjaan, terlibat masalah hukum, anak yang suka memberontak kepada orang tua, perceraian, orang yang sangat dikasihi meninggal.
Kesehatan atau sehat dikatakan adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tekanan-tekanan kehidupan. Jika demikian, orang yang sehat haruslah menemukan cara-cara untukmenjaga irama hidupnya, dengan menjaga agar stress itu berada pada keseimbangan yang positif.
II.5.b. Depresi
Depresi adalah emosi normal, tetapi depresi juga merupakan gejala penyakit medis dan psikologis yang beragam jenisnya. Depresi ditandai dengan perasaan sedih, dan hilang semangat, sering disertai dengan berkurangnya kegiatan fisik.
Marilah kita perhatikan beberapa jenis yang lebih ditemukan.
• Sedih, sering diikuti dengan kegembiraan yang hebat, lemah, atau stress lain yang sejenis itu. Depresi seperti ini biasanya sementara dan akan baik sendiri, jarang memerlukan pengobatan.
• Depresi yang reaktif sebagai akibat dari krisis kehidupan yang keras seperti kehilangan seseorang yang sangat dikasihi, atau kehilangan pekerjaan, perceraian, pindah atau penyakit yang gawat. Efeknya sering bertahan, butuh waktu untuk terjadinya kesembuhan. Usaha-usaha yang menopang diperlukan, dan pengobatan yang lebih agresif jika depresi itu berat atau berkepanjangan.
• Depresi biologis, sebaliknya, sering diawasi. Depresi itu datang dan pergi, biasanya tanpa sebab yang berarti. Depresi ini sering berespon kepada pengobatan, meskipun bisa bertahan sampai beberapa bulan meskipun diobati.
• Depresi psikotik ialah dimana penderitanya hidup di angan-angan, jauh dari realitas: mereka membutuhkan pertolongan professional.
II.5.c. Mengatasi Stress dan Depresi
Beberapa diantaranya yang lebih penting, antara lain :
• Olahraga aktif yang teratur, setidak-tidaknya 30 menit sehari. Olahraga memproduksi endorphins, hormone yang memberi perasaan senang, melidungi tubuh dari stress. Sinar matahari dan udara segar juga memproduksi endorphins, oleh sebab itu berolahraga di luar rumah mempunyai manfaat ganda.
• Makanan sederhana yang berpusat pada makanan vegetaris. Tubuh kita dengan mudah mengelola makanan seperti itu. Sebagai akibatnya ialah bertambahnya energi, efesiansi dan ketahanan.
• Jangan merokok, meminum minuman beralkohol, kafein, atau obat berbahaya lainnya. Semua bahan-bahan ini mencatat utang yang akan kita bayar kemudian, sering mulai besoknya kita harus menerima akibatnya.
• Istirahat cukup. Termasuk tidur malam yang nyenyak dan waktu yang teratur untuk relaksasi dan reaksi.
• Penggunaan air yang leluasa di dalam maupun di luar tubuh. Minumlah cukup air untuk menjaga agar warna kencing putih jernih. Mandi air sejuk atau hangat pagi dan sore akan memberikan perasaan segar.
• Jangkar kehidupan yang kukuh. Iman dalam agama, rumah tangga yang memiliki kasih saying, pekerjaan yang membuatmu merasa berharga, teman-teman yang mengangkat pemikiran, kehidupan yang mempunyai tujuan – semua ini adalah laksana vaksin untuk stress.
• Sikap mental positif
II.6. Epidemiologi dan faktor stress
Dilaporkan banyak percobaan dengan binatang atau manusia yang mengemukakan bahwa berbagai kejadian yang dapat menyebabkan suatu keadaan stress, mempunyai konsekuensi yang fisiologis dalam tubuh indivdu yang terkena. Namun tidak banyak diketahui tentang keadaan stress ini dan akibatnya dalam tubuh di luar situasi percobaan, atau diluar laboratorium yang sudah dipersiapkan untuk itu. Sehubungan dengan mereka yang dalam lapisan social bawah, dapat kita simpulkan bahwa mereka memang dapat diterima sebagai mengalami stress dalam kehidupan sehari-hari mereka. Namun diketahu juga berbagai perubahan dan stress dan kehidupan bukan merupakan satu-satunya sebab terbukanya individu terhadap penyakit. Penanggulan itu bukan hanya menyangkut berbagai reaksi psikologis namun terutama menyangkut suatu pola umum individu menghadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Pola penanggualan itu merupakan hasil keadaan lingkungannya dan bukan berupa factor yang tidak tergantung padanya. Merokok misalnya dapat merupakan suatu reaksi penanggulangan yang dapat diartikan dengan banyak kasus morbiditas dan mortilitas. Begitupun kegemukan dapat merupakan suatu reaksi penanggulangan yang dapat dikaitkan dengan banyak jenis penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.
Selain stress karena perubahan dan kejadian penting dalam kehidupan, dikenal juga stress karena pekerjaan. Bila jenis stress pertama diketahui banyak menyangkut lapisan social bawah dalam masyarakat dunia, maka stress pekerjaan terutama berkaitan dengan lapisan social lainnya, walaupun lapisan bawah tidak terbebas sepenuhnya.
Stress pekerjaan terlebih dikenal sebagai penyebab jantung koroner, yaitu penyakit atau kelemahan jantung karena penyempitan pembuluh darah pada dinding jantung yang menyebabkan kerusakan dinding jantung dan hilangnya daya kontraksi otot jantung, karena kurang mendapat oksigen dan kekuatan jantung untuk memopa darah ke seluruh tubuh. Factor stress pekerjaan memegang peranan penting dalam etiologi penyakit jantung selain stress pekerjaan, juga diet, kegiatan fisik, merokok dan lainnya dapat menyebabkan penyakit jantung ini, namun karena terbukti bahwa pengaruh stress terhadap mekanisme suatu penyakit lebih besar daripada zat makanan dan merokok ( tar dalam tembakau ), banyak peneliti telah mencurahkan perhatian pada mekanisme factor stress dalam etiologi penyakit jantung ini.
II.7. Psikopatologi
Psikopatologi adalah lapangan psikologi yang berhubungan kelainan atau hambatan kepribadian yang menyangkut proses dan isi kejiwaan. Dalam psikopatologi dikenal tiga golongan besar kelainan atau hambatan kepribadian yaitu :
I.7.a. Psikosa
Psikosa ialah gangguan kejiwaan yang meliputi keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga orang yang mengalami tidak bisa lagi menyesuaikan diri dalam norma-norma yang wajar dan berlaku umum. Psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu:
1. Psikosa fungsional
Factor penyebabnya terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau penglaman yang terjadi selama sejarah kehidupan seseorang.
2. Psikosa organic
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang.
II.7.b. Psikoneurosa
Psikoneurosa atau dengan singkat dapat disebutkan neurosa saja, adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian daripada kepribadian, sehingga orang-orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa atau masih bisa belajar dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.
II.7.c. Psikopat
Golongan ketiga ini merupakan hambatan kejiwaan yang menyebabkan kesulitan penyesuaian diri atau timbul ketidakmauan untuk mengikuti norma-norma yang ada di lingkungan. Karena itu istilah psikopati sering disinonimkan sosiopsikopati. Penderita memperlihatkan adanya sikap egosentris yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan adalah dirinya sendiri saja. Cirri lain adalah keinginan untuk menguntungkan diri sendiri tanpa memperdulikan oleh pihak lain.
Dalam bentuk yang ringan, gangguan kejiwaan seperti di atas disebut character disorder yang dapat kita lihat misalnya pada seseorang yang eksentrik yang berdandan sesuai dengan selerany sendiri tanpa memerlukan apakah dandannya itu akan menjadi bahan tertawaan atau tidak.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesehatan emosi berkaitan erat dengan kesehatan dan kondisi jiwa seseorang. Kesehatan emosi juga berkaitan dengan kondisi fisik seseorang apakah ia memiliki kondisi tubuh yang fit, bebas tekanan ( stres dan depresi ), mental yang kuat dan sebagainya. Keadaan tubuh atau fisik yang kuat saja tidak cukup untuk mencegah adanya gangguan emosi pada seseorang. Dalam hal ini asupan gizi turut mempengaruhi untuk tetap menjaga kebugaran sehingga tidak hanya kesehatan fisik yang didapat tetapi juga kesehatan jiwa.
Sebaliknya kesehatan emosi juga dapat mempengaruhi kondisi tubuh. Jika keadaan jiwanya tidak stabil, yang disebabkan stress atau depresi, maka fisiknya juga dapat menjadi lemah. Karena jiwa, perasaan, dan emosi seseorang sangat mempengaruhi keadaan fisik orang tersebut.
Cara untuk mengatasi kelabilan dari kesehatan emosi ini dapat dilakukan dengan cara memakan makanan yang sehat yang disertai asupan gizi yang cukup bagi tubuh, melakukan olah raga secara teratur, dan istirahat yang proporsional. Rekreasi atau liburan ke suatu tempat yang relatif menyenangkan dapat juga menjadi salah satu cara untuk mengembalikan kesehatan dan menekan stress.

definition of emotion

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta). Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. malu : malu hati, kesal
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).
Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 65) orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

emotion

Emosi adalah suatu perasaan yang amat mendalam.
UKURAN EMOSI DAN KECERDASAN EMOSI (Emotional Quotient & Emotional Intelligence)
Kecerdasan emosi adalah suatu himpunan kemampuan mental yang membantu kita mengenal pasti dan memahami perasaan kita dan perasaan orang lain.

Ada dua bagian dalam kecerdasan emosi
Bagian pertama melibatkan emosi pemahaman intelektual.
Bagian kedua melibatkan emosi yang menjangkau ke dalam sistem intelektual dan menghasilkan pemikiran dan ide kreatif.

Dapatkah kecerdasan emosi dipelajari?
Seandainya kecerdasan emosi itu sama seperti kemahiran yang lain maka ia terbentuk sebagiannya oleh genetik dan sebagian lagi oleh lingkungan sekitarnya.
Sebelum munculnya konsep kecerdasan emosi (bermula sejak 1990) kecerdasan lazimya dikaitkan dengan suatu kemampuan yang semula jadi, yang dilahirkan bersama seseorang itu – yang lebih dikenali sebagai IQ (Intelligent Quotient). Dalam IQ apa yang diukur adalah kemampuan seseorang menyelesaikan masalah menurut kaedah pentaakulan (reasoning).

sejarah
Pada tahun 1990 Dr. John D. Mayer dan Dr. Peter Salovey
mereka telah secara formal mendefinisikan kecerdasan emosi, dan pertama kalinya menunjukkan bahwa kemampuan melaksanakan sesuatu tugas dapat digunakan untuk mengukur kecerdeasan emosi.

pada tahun 1995 Dr. Daniel Goleman
buku berjudul Emotional Intelligence, dan ini telah menarik perhatian banyak orang sehingga menjadi populer dan dikaji oleh banyak orang.
Menurut buku Emotional Inelligence yang ditulis oleh Goleman itu, terdapat bukti kecerdasan emosi amat bekuasa bahkan lebih berkuasa daripada IQ dalam sebarang domain kehidupan manusia. Dengan kata lain, kecerdasan emosi lebih mampu mencorakkan kehidupan manusia daripada kecerdasan azali (sedia ada).

Mayer J.D. (1997),
kecerdasan emosi (emotional intelligence) sebagai upaya untuk mentaakul dengan emosi dalam empat perkara: persepsi emosi, menyepadukan emosi dalam pemikiran, memahami emosi dan mengatur emosi.

Pada hari ini apa yang dimaksudkan dengan kecerdasan emosi telah diperluas lagi dan didefinisikan oleh penulis popular dengan beberapa cara – biasanya sebagai suatu acuan ciri-ciri personaliti, seperti “kemahiran empathi, motivasi, persistence,

Persepsi Emosi
Cara kita mempersepsi emosi akan menentukan tahap interaksi kita dengan orang lain. Emosi dapat dikesan dengan dua cara utama, yaitu, (i) melalui bahasa lisan, dan (ii) melalui bahasa bukan lisan.

(i) melalui bahasa lisan, dan
Bahasa lisan termasuk kata-kata yang digunakan, nada suara, dan metaphor (peribahasa). Umpamanya, “Bunuh jangan lepaskan dia” membawa makna yang berbeda apabila diungkapkan dengan gaya yang berbeda. Nada suara juga boleh ditafsirkan oleh klien menurut persepsinya. Oleh karena itu, maka anda hendaklah berhati-hati memilih kata-kata dan menggunakan nada suara yang memperlihatkan anda memiliki emosi yang stabil dan dapat diterima baik oleh klien.


(ii) melalui bahasa bukan lisan.
Bahasa bukan lisan ataupun bahasa jasmaniah (body language) juga perlu diberi perhatian. Klien kita melihat diri kita dari perspektif keseluruhan tubuh badan kita. Mimik muka kita, mata kita, gerak laku tangan kita, cara kita memandang dirinya, cara senyuman kita dan bahkan cara kita berjalan turut diperhatikan oleh klien kita. Pandangan pertama itu amat penting dan perlu diberi perhatian sepenuhnya. Di samping memakai pakaian yang kemas, bersih dan bergaya klien turut memerhatikan bahasa jasmaniah anda. Anak mata kita juga dapat dibaca dan ditafsir oleh klien, dan itulah sebabnya ada orang yang mengatakan “sekilas ikan di air, tahu jantan betinanya”. Artinya apa yang dipamerkan di luar akan turut mencerminkan yang di dalam diri kita. Anda harus ingat, tidak mudah orang yang pertama kali kita temui mempercayai diri anda.

Human right

HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG ANUGERAH TUHAN YME

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT (MUSTHAFA KEMAL PASHA)

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI)

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT
2 LANDASAN PENGAKUAN THD HAM:
a. LANDASAN PERTAMA & LANGSUNG : KODRAT MANUSIA
b. LANDASAN KEDUA & LBH DALAM : TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA à SAMA, KECUALI AMALNYA.
HAM:
- Natural right (John Locke, 1632-1704) à Hak-hak alamiah manusia
(hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak milik)
- Right of man
- Human right (Eleanor Roosevelt)
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
a. Hak berpikir & mengeluarkan
pendapat
b. Hak memiliki sesuatu
c. Hak mendapatkan pendidikan
& pengajaran
d. Hak menganut aliran kepercayaan
atau agama
e. Hak utk hidup
UU 39/1999 ttg HAM
a. Hak utk hidup
b. Hak berkeluarga
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak keadilan
e. Hak kemerdekaan
HAM meliputi bidang:

a. Hak asasi pribadi (personal rights)
à Hak kemerdekaan, Hak menyatakan pendapat, Hak memeluk agama.
b. Hak asasi politik (political rights)
à Hak utk diakui sbg warga negara à Hak memilih & dipilih, Hak
berserikat, Hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (property rights)
à Hak memiliki sesuatu, Hak mengadakan perjanjian, hak bekerja,
hak mendapat hidup layak.
d. Hak asasi sosial & kebudayaan (Social & cultural rights)
à Hak mendapatkan pendidikan, Hak mendapat santunan, Hak pensiun,
Hak mengembangkan kebudayaan, Hak berekspresi.
e. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm hukum & pemerintahan
(Rights of Legal Equality)
f. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm tata cara peradilan &
perlindungan (Procedural rights)
a. Perkembangan HAM masa sejarah
- Nabi Musa (6000 SM) à bebaskan umat yahudi dr perbudakan
- Hukum Hammurabi di Babylonia (2000 SM) à jaminan keadilan bg WN
- Socrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM), Aristoteles (384-322 SM) à Ajaran utk mengkritik pemerintah yg tdk berdasarkan keadilan, cita-cita, kebijaksanaan.
- Nabi Muhammad SAW (600 M) à Membebaskan bayi wanita & wanita dr penindasan bangsa Quraisy.
b. Perkembangan HAM di Inggris
- Magna Charta – Piagam Agung (1215) à batasi kekuasaan Raja John: bertindak sewenang2 thdp rakyat & pok bangsawan
- Petition of Rights (1628) à pertanyaan ttg hak2 rakyat & jaminannya: pajak & pungutan hrs dng persetujuan, WN tdk boleh dipaksa terima tentara di rumah, tentara tdk boleh gunakan hkm perang pd masa damai.
- Habeas Corpus Act (1679) à UU mengatur ttg penahanan seseorang: tahanan sgr diperiksa dlm waktu 2 hari stlh ditahan, alasan penahanan hrs disertai bukti sah mnrt hukum
- Bill of Right (1689) à UU yg diterima parlemen Inggris utk perlawanan thd Raja James II: kebebasan dlm pemilihan anggt parlemen, kebebasan dlm berbicara & mengeluarkan pendapat, pajak-uu- pembentukan tentara seijin parlemen, hak WN memeluk agama & kepercayaan masing2, parlemen berhak mengubah keputusan raja.
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
Covenants on Human rights :
a. The International on Civil & Political Rights (1966)
b. The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights (1966)
c. Optional Protocol
d. Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)
e. Declaration on the Rights to Development (1986)
f. African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)
g. Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)
h. Bangkok Declaration (1993)
i. Deklarasi Wina (1993)

Empat Generasi HAM:
1. Gen Pertama (Eropa Barat) : Hak sipil & politik
2. Gen Kedua (Eropa Timur) : Hak Ek Sos Bud
3. Gen Ketiga (Asia-Afrika) : Hak Perdamaian & Pembangunan
4. Gen Keempat (Asia) : Hak mengkritik peranan negara
dominan dlm pembangunan
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia à HAM
a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …” à landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A à Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B à Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C à Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan & memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif
- Pasal 28 D à Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E à Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.
- Pasal 28 F à Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari-memperoleh-memiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan informasi
Pengakuan Bangsa Indonesia à HAM
- Pasal 28 G à Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat manusia, Hak memperoleh suaka politik
- Pasal 28 H à Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I à Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani, Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati
d. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM à Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan, Kewajiban, perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
- Ps 4 à Hak utk hidup, Ps 10 à Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16 à Hak utk mengembangkan diri, Ps 17 s.d. 19 à Hak utk memperoleh keadilan, Ps 20 s.d. 27 à Hak atas kebebasan pribadi, Ps 28 s.d. 35 à Hak atas rasa aman, Ps 36 s.d. 42 à Hak atas kesejahteraan, Ps 43-44 à Hak turut serta dlm pemerintahan, Ps 45 s.d. 51 à Hak wanita, Ps 52 s.d. 66 à Hak anak
Bangsa Indonesia à Penegakan HAM

a. Pembentukan Lembaga
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993 à UU No 39/1999 ttg HAM]
¨ Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
¨ Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.
¨ Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia
seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
¨ Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.
¨ Khususàbertugas & berwenangàmemeriksa & memutusà pelanggaran HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres.
Peristiwa à Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-undang à Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM.
5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
– KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)
– YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)
– ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
– HRW (Human Right Watch)
b. Konvensi Internasional tentang HAM à wujud nyata keperdulian
masy internasional:
– The International on Civil & Political Rights (1966)
– The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights (1966)
– Optional Protocol
– Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)
– Declaration on the Rights to Development (1986)
– African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)
– Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)
– Bangkok Declaration (1993)
– Deklarasi Wina (1993)
c. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional
– Ratifikasi perjanjian: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya.
– Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia:
a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958)
b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958)
c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU No.7 th 1984)
d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990)
e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their Destruction (Keppres No.58 th 1991)
f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993)
g. Torture Convention (UU No.5 th 1998)
h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection on the Rights to Organise (UU No.83 th 1998)
i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999)
 HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI
 Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan, menjamin perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar manusia
 Unsur utama demokrasi:
o Kontrol rakyat atas proses pembuatan keputusan politis
o Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali
 Konsep pokok demokrasi:
o Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
o Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)
 Unsur pokok pemerintahan demokrasi:
o Pengakuan atas HAM
o Partisipasi rakyat dalam pemerintahan
Sehingga:
1. Keinginan negara àdemokrasi àratifikasi aturan HAM
2. HAM – demokrasi à persyaratan à hubungan internasional
3. Pelanggaran demokrasi – HAM à bukan urusan internal negara

atomic teory

Konsep dan Teori Atom - Definisi serta Pengertian - Ilmu Pengetahuan Sains Kimia
Mon, 22/05/2006 - 10:07pm — godam64
Susunan atom terdiri dari : partikel proton, neutron dan elektron.
1. Teori atom menurut Leokippos dan Demokratos
Atom adalah suatu partikel yang paling kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
2. Teori atom menurut Aristoteles
Atom adalah suatu materi yang dapat dibagi-bagi secara terus-menerus atau sekecil-kecilnya tanpa batas.
3. Teori atom menurut Dalton
- Senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom yang berbeda
- Atom adalah materi yang tersusun dari partikel-partikel yang terkecil
- Atom tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan serta tidak dapat dipecah atau diperkecil lagi dengan sifat yang sama
- Unsur disusun oleh dua atau lebih atom yang sama, di mana setiap unsur memiliki sifat dan bentuk yang berbeda
- Reaksi kimia adalah penggabungan yang disertai pemisahan atom-atom dari unsur atau senyawa pada pereaksian tersebut.

perbedaan atom,ion dan molekul

ATOM :adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh awan elektron yang bermuatan negatif.
ION :adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik.
MOLEKUL : adalah bagian tak terpisahkan yang paling kecil senyawa murni yang memiliki ciri unik kimia dan fisik.




1. atom itu bagian terkecil dari suatu molekul yg tdk bisa dipecah lagi. Misalnya karbon.

2. Molekul, atom2 yg berikatan membentuk suatu senyawa. Seperti H2O, NaCl, HBr, dsb

3. Ion, adalah muatan dari suatu senyawa(positif dan negatif). Misalnya Natrium Chlorida terdiri dari ion Na (+) dan ion Cl (-).
Pengertian dan Definisi Unsur, Senyawa dan Campuran Pada Zat Disertai Contoh - Penjelasan Zat dan Wujudnya - Ilmu Sains Fisika
Mon, 31/07/2006 - 10:48pm — godam64
Zat Adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa berupa zat padat, zat cair dan zat gas. Zat berdasarkan kemurniannya dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu :
A. Unsur
Unsur adalah suatu zat yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Contoh unsur :
- Unsur Emas / Au (Aurum)
- Unsur Nitrogen / N
- Unsur Platina / Pt
- Unsur Karbon / Carbon / C
B. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-mengait.
Contoh Senyawa :
- Senyawa Oksigen / O2
- Senyawa Air / H2O
- Senyawa Alkohol / C2 H5 OH
- Senyawa Garam Dapur / NaCl
C. Campuran
Campuran adalah zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak tetap susunannya dari unsur dan senyawa.
Contoh Campuran :
- Udara
- Tanah
- Air
Atom, molekul dan ion
Atom
Jika suatu unsur, misalnya sepotong besi, dipotong menjadi dua dan potongan tersebut dipotong lagi secara terus-menerus, maka akan diperoleh partikel besi terkecil yang masih mempunyai sifat yang sama seperti sebelum dipotong. Partikel terkecil tersebut dinamakan atom besi.

Jadi unsur besi tersusun dari atom besi. Unsur lain, misalnya emas, juga tersusun dari atom-atom emas. Atom penyusun emas mempunyai sifat yang berbeda dengan atom penyusun besi. Gambar 1 menunjukkan kumpulan atom-atom.



Gambar 1. Kumpulan atom-atom

Pengertian atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi, pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli filsafat Yunani Leukippos dan Deumokritus yang hidup pada abad ke-4 sebelum Masehi (400 – 370 SM). Pada masa itu terdapat pendapat lain yang dikemukakan oleh Aristoteles (384 – 332 SM) bahwa materi dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Pada saat itu pendapat Aristoteles lebih banyak mendapat dukungan sedangkan pendapat Leukippos dan Deumokritus semakin dilupakan.

Pada abad ke-18 ternyata banyak ahli kimia yang dapat menerima pendapat Leukippos dan Deumokritus. Pada tahun 1803, John Dalton, seorang guru sekolah dari Inggris yang ahli dalam bidang fisika dan kimia, mengajukan suatu teori yang menyatakan bahwa materi terdiri atas atomatom.

Teori atom Dalton ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Setiap materi tersusun atas partikel terkecil yang disebut atom.
2. Atom tidak dapat dipecah lagi menjadi partikel yang lebih kecil dengan sifat yang sama.
3. Atom-atom dari unsur tertentu mempunyai sifat dan massa yang identik. Unsur-unsur yang berbeda memiliki atom-atom yang massanya berbeda.
4. Senyawa terbentuk dari dua macam atom atau lebih yang berbeda.
5. Reaksi kimia merupakan penggabungan dan pemisahan atom-atom dari unsur atau senyawa dalam reaksi tersebut.

Molekul
Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu senyawa. Molekul tersusun dari dua atom atau lebih. Molekul umumnya tersusun dari atom-atom yang berbeda, tetapi beberapa molekul tersusun dari atom-atom yang sama. Molekul yang tersusun dari atom-atom yang berbeda dinamakan molekul senyawa, misalnya molekul air. Tiap satu molekul air tersusun dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Sedangkan molekul yang tersusun dari atom yang sama dinamakan molekul unsur, misalnya oksigen. Tiap satu molekul oksigen tersusun dari dua atom oksigen. Gambar 2 menunjukkan molekul oksigen dan molekul air.


Gambar 2. (a) molekul oksigen, (b) molekul air

Ion
Jika gula dilarutkan dalam air akan terurai menjadi molekul-molekul gula. Tidak semua senyawa tersusun dari molekul, beberapa senyawa tersusun dari ion-ion. Ion adalah suatu atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Suatu senyawa yang terusun dari ion-ion dinamakan senyawa ion. Suatu senyawa ion tersusun dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jika garam dapur dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif (gambar 3). Garam dapur merupakan contoh senyawa ion.
Gambar 3. Jika natrium klorida dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif (ion natrium) dan ion negatif (ion klorida)
menurut penelitian metode partisipasi observatif yang saya alami dalam hidup teman saya, keduanya mempunyai persamaan dalam hal seks. namun binatang lebih mempunyai akal untuk menentukan pasangannya laki-laki atau perempuan, bukan untuk menjadi homosex seperti manusia..
materi referensi:
teman seperjuangan saya





menurut para ahli hanya sebuah benang tipis yg putus antara monyet dan manusia....kalau saya seh bedanya adalah cuma satu yaitu pikiran manusia itu diberi pikiran,....jadi kalau manusia gak punya pikirn itu sama aja dengan binatang..hehehee


Itu logika silogisme [ala Aristoteles] yang saya rasa pernah kita pelajari. Intinya, segala sesuatu yang partikelir [khusus] harus mengikuti yang universal [umum]. Maaf kalau mengkaitkannya dengan mantan presiden Soeharto yang baru saja meninggal dunia.

Logika itu tidak bisa dibalik menjadi seperti ini :

Semua manusia mati. Soeharto mati.
[maka] Soeharto manusia.
Bisa menemukan perbedaannya kan ? Kalau belum, silakan lihat [tulisan ini]
Dari logika itu, selain inti logikanya sendiri dan juga fallacy-fallacy yang mengikutinya, kita bisa mengambil salah satu hakikat manusia yang biasanya selalu dikaitkan dengan siklus kehidupan, yaitu MATI. Lahir dan mati adalah hakikat manusia. Ditengah-tengah antara kedua hal itulah, manusia adalah suatu eksistensi. Tapi apa sebenarnya manusia itu memang banyak menimbulkan pertanyaan.

************

Sejak ribuan tahun yang lalu, para filsuf telah berusaha menjawab satu pertanyaan dasar yang sampai sekarang masih terus dilakukan. Yaitu : Apakah manusia itu ? Pertanyaan ini juga berhubungan dengan apa hakikat, esensi, substansi, dan eksistensi dari manusia. Pertanyaan-pertanyaan lain juga menyusul, termasuk apa perbedaan utama antara manusia dengan makhluk hidup yang lainnya. Jika ada perbedaannya, maka apa dasar [fundamental] dari perbedaan itu.
Ada satu pandangan pemikiran yang bercorak filsafat antropologis yang mencoba menjawab pertanyaan tentang manusia. Pemikiran ini dulu sering diungkapkan oleh Guru saya, Prof. Fuad Hassan ketika menjelaskan tentang filsafat manusia : Ernst Cassirer.
Ada beberapa karya Cassirer yang membahas tentang masalah itu, dan dari sekian banyak bukunya, ada 3 buku yang pernah saya baca, yaitu An Essay on Man, Philosophy of Symbolic Forms, dan Philosophy of the Enlightenment.
Cassirer pada dasarnya tidak terlalu menjauhkan perbedaan antara manusia dan binatang. Dia menyoroti satu sisi dari manusia yang sering terlewatkan dalam sejarah pemikiran filsafat tentang manusia, yaitu manusia sebagai makhluk kultural. Banyak yang mengatakan bahwa Cassirer mencoba menggeser strukturalisme ke arah kulturalisme. Tapi, pemikiran-pemikiran Cassirer, menurut saya, jarang terdengar dan kurang terkenal.
Dunia manusia adalah dunia yang terdiri atas 2 bagian :

• Sign (tanda)
Pada dasarnya, sign dimiliki juga oleh binatang, ketika binatang bereaksi terhadap suatu stimulus yang menghasilkan suatu respon. Respon yang ditampilkan dalam sign adalah respon yang berinterpretasi tunggal (mono-interpretation).
Pada binatang itu bisa dilihat dengan jelas. Misalnya ketika seekor anjing memberikan tanda berupa air kencing pada suatu benda/daerah, maka bagi si anjing hal itu berarti benda/daerah itu adalah daerah “kekuasaannya”. Respon lain bisa kita lihat ketika kita memberikan makan hewan peliharaan maka apa yang kita lakukan diartikan oleh hewan itu sebagai tanda bahwa dia akan mendapat makanan. Lihat lagi percobaan Pavlov dengan anjing.
Pada manusia, sign bisa dilihat pada rambu-rambu lalu lintas atau tanda baca yang digunakan dalam menulis. Tanda dan rambu itu selalu bermakna tunggal. Karena hanya sopir gila yang menerobos lampu lalu lintas dan penulis gila yang menulis tanpa tanda baca.
Sign lebih banyak dipengaruhi oleh insting dan naluri dari “binatang” yang bereaksi secara terbatas dengan satu interpretasi terhadap lingkungan sekitarnya.

• Symbol (lambang)
Berbeda dengan sign, symbol (lambang) tidak terbatas pada satu interpretasi saja. Simbol penuh dengan multi-interpretasi. Simbol adalah ciri perkembangan “inteligensi” manusia yang membuatnya mampu untuk menginterpretasikan dunianya dan lingkungan sekitarnya dengan cara-cara yang berbeda, dibanding dengan binatang.
Simbol juga adalah suatu sistem yang kompleks. “From animal reactions to human responses“, itu adalah ungkapan dari Cassirer yang mengatakan bahwa interpretasi manusia terhadap symbol tidak terbatas pada “animal reaction” belaka tetapi respons yang kompleks dan multi interpretasi.
Pendekatan Cassirer adalah pendekatan budaya (cultural approach). Budaya adalah tanda bekerjanya sistem lambang (symbolic system) pada manusia yang berujung pada 5 bagian, yaitu :
1. Bahasa
2. Religi (Agama)
3. Seni
4. Sejarah
5. Ilmu Pengetahuan

Cassirer membedakan manusia pada suatu quote yang terkenal, yaitu bahwa manusia adalah “binatang” yang memakai sistem simbol (animal symbolicum) dalam kehidupannya.
Hakikat manusia adalah Animal Symbolicum.
Sistem perlambangan itu dapat dilihat pada 5 matra (seni, sejarah, bahasa, agama, dan ilmu) yang digambarkan diatas. Itu adalah perbedaan utama antara manusia dan binatang.
Binatang hanya mampu bereaksi (actions) pada apa yang nyata saja (the real). Binatang tidak mampu bereaksi pada kondisi-kondisi yang mungkin (the possible) dalam dirinya. Reaksi binatang hanya terbatas pada “apa yang dialaminya secara nyata disini dan dan saat ini (here-and-now)” dan tidak bisa bereaksi lebih jauh lagi dari itu.
Manusia berbeda. Manusia tidak hanya bereaksi pada kondisi sekarang dan saat ini (here-and-now) tetapi mampu berespons pada berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Dengan kata lain, manusia bisa memasuki apa yang masih “disana dan nanti” (there-and-then).
Itulah makanya bahwa dunia manusia adalah dunia serba kemungkinan, yang tidak ditemukan pada binatang. Manusia mampu mentrasendensikan dirinya dari kondisi sekarang dan disini (here and now) menuju pada kondisi yang memungkinkan dan masih tidak nyata (there-and-then).
Itulah makna dari ungkapan “Men Transcends the Real into the Possible“. Dunia manusia adalah dunia serba kemungkinan dan dengan kemungkinan itu maka manusia bisa memasuki dunia yang “masih belum nyata” dan bisa menjadikannya nyata.

Walaupun melakukan pendekatan budaya dan antropologis terhadap manusia, Cassirer pada dasarnya masih berpendapat bahwa manusia tidak lain adalah binatang, yang membedakannya adalah manusia memakai simbol-simbol yang tidak terdapat pada binatang. Dan dengan simbol-simbol itu, manusia mampu mengembangkan dirinya lewat 5 bagian (matra) dan juga mampu untuk mentransendensikan dirinya pada “dunia yang serba mungkin”.
Walaupun menjelaskan perbedaan manusia dan binatang, pendekatan ini tetap saja menganggap manusia adalah binatang yang memakai “sesuatu” agar terlihat berbeda dengan binatang.
Bagi saya, sebagai “BEING“, manusia memang terikat pada dan merupakan hasil dari budaya. Pendekatan Cassirer ini berusaha mengikatkan manusia pada budaya [habitus] dimana dia hidup dan mengkaitkannya dengan perbedaan manusia dengan binatang.
Hakikat dan eksistensi manusia bisa dilihat jika dilakukan perbandingan [dengan binatang]. Tetapi apakah itu sudah mampu menjawab pertanyaan besar diatas, saya masih meragukannya.

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Hidup
 Individu yang hidup harus mempunyai ciri-ciri hidup yaitu memiliki bentuk, ukuran fisik, dan susunan kimiawi tertentu, perlu nutrisi, memiliki sistem transportasi, respirasi, ekskresi, sintesis, regulasi, reproduksi, tumbuh dan berkembang, iritabilitas, adaptasi, dan berinteraksi.
Organisme
 Dalam biologi dan ekologi, organisme (dalam bahasa Yunani organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
 Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel
Ciri-ciri umum
 Memerlukan makanan
 Bernafas
 Bergerak
 Tumbuh
 Berkembang biak
 Peka terhadap rangsang
LANJUTAN
 Namun demikian, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti misalnya bakteri tidaklah bernafas, namun menggunakan jalur kimiawi lain. Banyak organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan banyak organisme tidak dapat berkembang biak, walaupun spesiesnya mampu.
Virus
 Virus tidak digolongkan sebagai organisme secara umum sebab virus tidak dapat berkembang biak maupun melakukan metabolisme secara independen. Meskipun memiliki enzim dan molekul-molekul yang menjadi ciri organisme hidup, virus tidak mampu bertahan hidup di luar sel inangnya, dan sebagian besar proses metabolisme virus membutuhkan inang beserta perlengkapan genetiknya.
Perbedaan Karakteristik Antara Hewan dan Tumbuhan (Ciri-Ciri) - Klasifikasi Makhluk Hidup - Belajar Ilmu Teori Sains Biologi
 1. Cara Mendapatkan Makanan
- Hewan : Heterotrof
- Tumbuhan : Autotrof dan Heterotrof
 2. Pigmen / Pigmentasi
- Hewan : Tidak memiliki klorofil
- Tumbuhan : Pada umumnya berklorofil
 3. Susunan Tubuh
- Hewan : Mempunyai susunan tubuh dan sejumlah tipe organ yang tetap
-Tumbuhan : Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang selalu berganti-gantiTumbuhan : Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang selalu berganti-ganti
 Reaksi Terhadap Rangsangan
- Hewan : Peka dan memiliki sistem syaraf / saraf
- Tumbuhan : Kurang peka dan tidak mempunyai sistem syaraf / saraf
 5. Pertumbuhan
- Hewan : Secara tertutup dengan ukuran dan bentuk yang relatif terbatas
- Tumbuhan : Ukuran dan bentuk mudah berubah dengan dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar
 6. Cairan Tubuh
- Hewan : Cairan tubuh kaya akan zat garam
- Tumbuhan : Cairan tubuh sedikit mengandung garam
 7. Diferensiasi
- Hewan : Lebih berdiferensiasi dengan memiliki banyak organ tubuh
- Tumbuhan : Sedikit diferensiasi dengan sedikit organ tubuh
 8. Susunan Sel
- Hewan : Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan tidak memiliki vakuola
- Tumbuhan : vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel-selnyDiferensiasi
- Hewan : Lebih berdiferensiasi dengan memiliki banyak organ tubuh
- Tumbuhan : Sedikit diferensiasi dengan sedikit organ tubuh
 9. Susunan Sel
- Hewan : Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan tidak memiliki vakuola
- Tumbuhan : vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel-selnya
Ciri Makhluk Hidup Terdiri dari 2 Bagian
 Mempunyai bentuk susunan dan ukuran tertentu
 Melakukan proses-proses atau kegiatan hidup yaitu :
 Makan/nutrisi
 Transportasi
 Respirasi
 sintsis
 Ekskresi
 Regulasi
 Reproduksi
 Adaptasi
 Pertumbuhan dan perkembangan
NUTRISI
 Makhluk hidup disusun oleh materi dan energi, sehingga kelangsungan hidupnya perlu nutrisi
 Nutrisi berfungsi sebagaipengganti zat-zatyang telah dipakai
TRANSPORTASI
 Seluruh tubuh membutuhkan nutrisi, oleh karena itu nutrisi harus diedarkan keseluruh tubuh
 Diperlukan suatu sistem darah dan pembuluh darah pada proses pengangkutan sari-sari makanan dari usus keseluruh tubuh
RESPIRASI
 Prases pengambilan O2
 O2 digunakan untuk roses oksidasi dan hasil oksidasi disaalurkan ke seluruh tubuh berupa energi dan zat sampah berupa CO2 di keluarkan dari tubuh
SINTESIS
 Disebut juga proses penyusunan
 Untuk dapat terus hidup , tumbuh , dan berkembang diperlukan proses penyususnan zat-zat baru
 Senyawa komplek disusun dari zat-zat makanan yang di ubah dengan menggunakanenergi respirasi
EKSKRESI
 Prose pembuangan zat sisa/zat sampah
 Dapat melalui : Kulit berupa keringat,saluran pernafasaan berupa CO2 ,melalui saluran pencernaan (anus) berupa feses dan melalui saluran perkemihan berupa urine
 Zat sampah harus di buang karena merupakan racun bagi tubuh
REGULASI
 Disebut juga sistem pengaturan
 Proses pengontrolan untuk mengatur keserasian semua kegiatan fisiologis dalam tubuh
 Diatur oleh susunan syaraf, dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
 Disebut juga sistem pengaturan
 Proses pengontrolan untuk mengatur keserasian semua kegiatan fisiologis dalam tubuh
 Diatur oleh susunan syaraf, dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
REPRODUKSI
 , kelembaban, keasaman, cahaya Proses perkembangbiakan
 Bertujuan untukmempertahankan keturunan
ADAPTASI
 Proses penyesuaian diri terhadap lingkungan
 Misalnya suhu
PERTTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 Pertumbuhan : Bertambahnya jumlah dan volume sel - sel tubuh
 Perkembangan : bertambah matang fungsi tubuh dan kematangan psikologis,roses berfikir dan kedewasaan
RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI
DALAM 20 PERTANYAAN



________________________________________
10. MUNGKINKAH MAKHLUK HIDUP BERASAL DARI LUAR ANGKASA?

Ketika Darwin pertama kali mengajukan teorinya di pertengahan abad kesembilan belas, ia tak pernah menyebutkan bagaimana awal mula makhluk hidup terjadi - atau dengan kata lain, asal usul sel hidup pertama. Para ilmuwan di awal abad kedua puluh, yang meneliti asal usul makhluk hidup, mulai menyadari bahwa teori ini tidak absah. Struktur yang kompleks dan sempurna pada makhluk hidup memberikan kesempatan bagi banyak ilmuwan untuk memahami kebenaran penciptaan. Perhitungan matematis, percobaan serta pengamatan ilmiah menunjukkan bahwa makhluk hidup tak mungkin merupakan "hasil kebetulan", seperti yang dinyatakan oleh teori evolusi.
Seiring dengan runtuhnya pernyataan bahwa peristiwa kebetulan merupakan penyebab terjadinya kehidupan, serta semakin disadarinya bahwa kehidupan ini "direncanakan", beberapa ilmuwan mulai mencari asal usul makhluk hidup di luar angkasa. Ilmuwan paling terkenal yang mencetuskan hal ini adalah Fred Hoyle dan Chandra Wickramasinghe. Keduanya membuat skenario yang isinya menyatakan adanya suatu kekuatan yang "menyemai benih" kehidupan di angkasa. Menurut skenario ini, benih-benih kehidupan tersebut dibawa mengarungi kehampaan angkasa oleh awan-awan gas atau debu, atau mungkin oleh asteroid, dan akhirnya sampai di bumi. Dan makhluk hidup pun dimulai di sini.
Pemenang Hadiah Nobel, Francis Crick, yang bersama James Watson menemukan struktur heliks ganda (pilinan ganda) pada DNA, adalah salah satu dari mereka yang mencari asal usul makhluk hidup di luar angkasa. Crick sadar bahwa tak mungkin hidup bermula secara kebetulan, tetapi ia menyatakan bahwa kehidupan di bumi dimulai oleh kekuatan cerdas "yang berasal dari angkasa luar".
Seperti telah kita lihat, gagasan bahwa kehidupan berasal dari luar angkasa telah mempengaruhi ilmuwan-ilmuwan ternama. Masalah ini bahkan dibahas dalam tulisan dan debat tentang asal usul kehidupan. Pada dasarnya, gagasan mengenai pencarian kehidupan di angkasa luar dapat dilihat dari dua sudut pandang.

Pertentangan ilmiah

Organisme hidup tidak mungkin tiba di bumi melalui meteor, karena saat meteor memasuki lapisan atmosfer akan timbul panas luar biasa; dan saat jatuh di bumi, benturan meteor terlalu keras. Atas: Kawah meteor yang besar di Arizona. Kalaupun makhluk hidup di bumi memang berasal dari luar angkasa, asal usulnya, tidak mungkin tidak, pastilah melalui kreasi (penciptaan).
Kunci pengujian atas pernyataan bahwa "kehidupan bermula di angkasa luar" terletak dalam penelitian meteor-meteor yang mencapai Bumi serta gumpalan gas dan debu di angkasa luar. Hingga saat ini belum ditemukan bukti akan adanya benda angkasa yang mengandung makhluk luar bumi yang akhirnya memulai kehidupan di Bumi. Selain itu, hingga saat ini pun belum ada penelitian yang telah mengungkapkan adanya makromolekul kompleks seperti itu ditemukan dalam mahluk hidup.

Lebih jauh lagi, zat yang terdapat dalam meteorit tidak bersifat asimetris, seperti seharusnya makromolekul yang dimiliki oleh makhluk hidup. Misalnya, secara teoritis, asam amino (bahan dasar penyusun protein; protein adalah bahan dasar penyusun makhluk hidup) bentuk levo dan dekstro ("isomer optis") seharusnya terdapat dalam jumlah yang kurang-lebih setara. Akan tetapi, dalam protein, hanya terdapat asam amino levo. Distribusi yang asimetris ini tidak terdapat dalam molekul organik kecil (molekul berdasar karbon yang terdapat pada makhluk hidup) yang ditemukan dalam meteorit. Yang terakhir ini terdapat dalam bentuk levo dan dekstro.51
Hal ini bukanlah hambatan terakhir bagi pernyataan bahwa zat dan benda luar angkasa lah yang memulai kehidupan di Bumi. Mereka yang setuju dengan pendapat ini harus mampu menjelaskan, mengapa proses seperti itu tidak terjadi di masa sekarang, padahal Bumi masih dihujani berbagai meteorit hingga saat ini. Kajian atas meteorit tersebut tidak mengungkapkan "penyemaian benih" apa pun yang dapat mendukung pendapat ini.
Pertanyaan lainnya adalah: kalaupun memang makhluk hidup dibentuk oleh sebuah kecerdasan di angkasa luar, yang lalu tiba di Bumi, lalu bagaimana cara terbentuknya jutaan spesies di Bumi? Inilah permasalahan besar yang harus dihadapi oleh pendapat ini.
Di samping semua kendala tadi, di alam semesta ini belum pernah ditemukan jejak peradaban atau makhluk hidup, yang kemungkinan telah memulai kehidupan di Bumi. Bahkan pengamatan di bidang astronomi, yang telah mengalami kemajuan sangat pesat selama 30 tahun terakhir ini, tidak memberikan petunjuk apa pun tentang adanya peradaban seperti itu.

Ada apa di balik pendapat tentang asal usul dari angkasa luar (ekstra-terestrial)?
Sebagaimana telah kita pahami, teori yang menyatakan bahwa kehidupan di Bumi bermula dari angkasa luar ini tidak memiliki dasar ilmiah yang mendukungnya. Tidak ada penemuan-penemuan ilmiah yang membenarkan atau mendukungnya. Akan tetapi, ketika para ilmuwan yang mengusulkan gagasan ini mulai melihat ke arah tersebut, mereka melakukannya karena mereka telah merasakan suatu kebenaran.
Kebenaran itu adalah: sebuah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup di Bumi tercipta sebagai hasil ketidaksengajaan tidak dapat dipertahankan lagi. Telah disadari bahwa kerumitan yang tersingkap pada makhluk-makhluk hidup di Bumi hanya mungkin diciptakan oleh perancangan cerdas. Nyatanya, bidang-bidang keahlian dari para ilmuwan pencari asal usul kehidupan di angkasa luar ini menjelaskan penolakan mereka terhadap alur pikir teori evolusi.
Keduanya adalah ilmuwan kelas dunia: Fred Hoyle adalah ahli astronomi dan bio-matematika, sedangkan Francis Crick adalah ahli biologi molekuler.

DILEMA "EKSTRA-TERESTRIAL" KAUM EVOLUSIONIS
Pernyataan yang mengatakan bahwa kehidupan berasal dari luar angkasa, atau bahkan "ekstra-terestrial", hanyalah merupakan khayalan ilmiah belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya, dan berbagai berita atau ulasan hanya berisi dugaan bahwa "hal itu mungkin saja". Sebenarnya skenario tersebut adalah mustahil.
Bahkan bila kita beranggapan bahwa sebagian senyawa organik dibawa ke Bumi oleh meteor, fakta kimiawi, fisika dan matematika menunjukkan bahwa senyawa tersebut tidak mungkin dapat menyebabkan kemunculan kehidupan dengan sendirinya. Praduga bahwa kehidupan di Bumi diciptakan oleh "ekstra-terestrial" (sesuatu yang berasal dari angkasa luar) hanyalah merupakan tipu muslihat evolusionis, yang berupaya mengingkari keberadaan Tuhan, karena kehidupan tidak dapat dijelaskan oleh faktor kebetulan. Tetapi semua itu tetap saja percuma, karena pendapat mengenai "ekstra-terestrial" ini justru mundur selangkah, kembali ke pertanyaan "Siapa yang menciptakan mahluk ekstra-terestrial?". Akal sehat dan ilmu pengetahuan menuntun kita ke arah Wujud yang Mutlak, yang menciptakan kita dan semua makhluk hidup, walaupun Dia sendiri tidaklah diciptakan, dan kekal-abadi. Dialah Tuhan, Sang Maha Pencipta.

Satu hal penting harus dipertimbangkan adalah para ilmuwan yang mengacu pada angkasa luar untuk menemukan asal usul kehidupan itu tidak menghasilkan penjelasan baru tentang masalah tersebut. Ilmuwan seperti Hoyle, Wickramasinghe, dan Crick, mulai mencari asal usul di luar angkasa karena mereka sadar bahwa kehidupan tidak mungkin dihasilkan oleh peristiwa kebetulan. Karena makhluk hidup di Bumi mustahil tercipta secara kebetulan, mereka harus menerima adanya sumber rancangan cerdas di angkasa luar.
Akan tetapi, teori yang mereka ajukan (berkenaan dengan asal usul rancangan cerdas ini) bersifat kontradiktif dan tak bermakna. Fisika dan astronomi modern mengungkapkan bahwa alam semesta ini berasal dari ledakan besar 12-15 miliar tahun yang silam, yang dikenal dengan nama teori Big Bang atau "Dentuman Besar". Semua materi di alam semesta ini berasal dari ledakan itu. Oleh karena itu, gagasan mencari asal usul kehidupan dalam makhluk hidup yang berbasis materi di ruang angkasa, harus disertai penjelasan, bagaimana makhluk hidup itu bisa tercipta. Hal ini berarti bahwa teori yang diajukan tidaklah memecahkan masalah, tetapi malah mundur selangkah. (Untuk keterangan terperinci, baca buku Harun Yahya berjudul Penciptaan Alam Semesta dan Timelessness and the Reality of Fate).
TAKHAYUL YANG DIYAKINI SECARA MEMBABI-BUTA OLEH KAUM EVOLUSIONIS:
Materi tak-hidup + Waktu = Berjuta-juta spesies makhluk hidup yang kompleks

Rumus di atas adalah cara tersingkat untuk melukiskan teori evolusi. Kaum evolusionis percaya bahwa berbagai atom dan molekul, yang tidak sadar dan tidak hidup, bergabung dan mengatur dirinya sendiri seiring berjalannya waktu, dan akhirnya menjadi hidup serta berubah menjadi berjuta-juta spesies makhluk hidup yang amat rumit dan sempurna. Takhayul ini tidak didukung oleh hukum fisika atau kimia. Sebaliknya, hukum fisika dan kimia menunjukkan bahwa waktu berpengaruh "merusak dan mengacaukan keteraturan", bukan "mengatur" (Hukum Termodinamika Kedua). Sebenarnya, faktor "waktu" hanyalah tipuan kaum evolusionis yang bertujuan agar teori mereka tidak bisa diuji melalui pengamatan. Karena di alam ini kita tidak bisa mengamati terciptanya mahluk hidup baru melalui "proses evolusioner", kaum evolusionis mencoba menutup-nutupi fakta ini dengan berkata: "Ya, evolusi tidak bisa diamati, tetapi dapat saja terjadi selama berjuta-juta tahun yang silam." Pernyataan ini juga diruntuhkan oleh catatan fosil, yang menunjukkan bahwa proses evolusioner tidak pernah terjadi.

Seperti telah kita lihat, pendapat tentang "kehidupan berasal dari angkasa luar" tidak mendukung evolusi, tetapi merupakan pendapat yang mengungkapkan kemustahilan teori evolusi, dan menerima bahwa satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah penciptaan melalui rancangan cerdas. Para ilmuwan yang mendukung pendapat ini, pada awalnya melakukan analisis yang tepat, tapi lalu menempuh jalur yang salah, sehingga mengambil langkah konyol untuk mencari asal usul makhluk hidup di angkasa luar.
Jelaslah bahwa gagasan tentang asal mula kehidupan dari "angkasa luar (ekstra-terestrial)" tidak dapat menjelaskan asal usul makhluk hidup. Bahkan, bilapun untuk sekejap kita menerima hipotesa adanya "ekstra-terestrial" ini, tetaplah jelas bahwa tak mungkin makhluk "ekstra-terestrial" tersebut tercipta secara kebetulan, tapi merupakan hasil dari rancangan cerdas. (Hal ini disebabkan karena hukum fisika dan kimia adalah seragam di seluruh semesta ini, jadi tak mungkin hidup muncul secara kebetulan). Ini menunjukkan bahwa Tuhan, yang melampaui batas materi dan waktu, dan memiliki kekuasaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan yang tidak terbatas, telah mencipta alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya.
Apabila kita mengamati dan kemudian mendeskripsikan ‘kelakuan’ binatang, dari cara mencari makan sampai melindungi keturunan, akan didapati pola-pola kelakuannya. Pada kadar tertentu pola kelakuan binatang mempunyai kesamaan, baik secara umum, atau pun pada jenis, atau pada komunitas. Intinya, pola umum pola kelakuan binatang dapat dideskripsikan (secara umum).

Lain binatang, lain manusia. Manusia, sekalipun mengenal pola umum, sulit mendeskripsikan pola kelakukannya. Jangankan menyeluruh, untuk pilahan ras, antara Mongloid dan Kaukasoid saja berbeda. Bahkan, masing-masing individu susah dipahami. Berbeda dengan binatang, kelakuan manusia bukan hanya dipantik oleh sistem organik biologisnya, tetapi sangat dipengaruhi oleh akal dan jiwanya sehingga variannya sangat beragam.

Ya, manusia sangat unik. Karena itu, para ahli ilmu sosial tidak lagi berbicara tentang pola-pola kelakuan (patterns of behavior), melainkan mengenal pola-pola tingkah laku, atau pola-pola tindakan (patterns of action). Kalau berbicara ‘pola kelakukan’ manusia kita meluncur pada hal sangat khusus, yaitu kelakuan manusia yang ditentukan oleh naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakuan yang lepas dari akal dan jiwanya.

Apabila seseorang lapar, melihat makanan, memakan tanpa pertimbangan, berarti kembali ke ‘sipat dasarnya’. Ketika seorang siswa mengikuti ujian nasional (UN), menjawab berdasarkan krepekan, jasa SMS, atau joki, atau dijawabkan guru sementara pengawas seolah-olah tidak melihat, pola demikian pada bukan masyarakat manusia.

Unsur-unsur akal dan jiwa manusia sangat menentukan perbedaan tindakan individu. Itulah yang dimaksud dengan kepribadian alias personality. Secara umum unsur kepribadian dapat dipilah kepada pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
Pengetahuan
Pengetahun diperdapat melalui persentuhan dengan dunia di luar diri. Pengalaman, hal-hal yang didapat melalui alat indera, bersemayam di otak; diolah dan direkam. Pengambarannya disebut persepsi. Karena itu kalau berbicara gunung (konkret) atau demokrasi (abstrak) persepsi setiap orang belum tentu sama.

Persepsi selalu berkembang. Kalau mendapat hal-hal baru, bisa pula hasil olahan pikiran, atau tilikan perhatian sangat intens terhadap bagian tertentu (persepsi), akan muncul pengambaran baru yang dinamakan apersepsi.

Kalau persepsi diproyeksikan menjadi pengambaran sangat khusus, fokus, yang menarik perhatian, dan karena itu, merupakan hasil pemusatan akal, disebut pengamatan.

Apabila bagian-bagian pengambaran digabung berdasarkan asas-asas tertentu secara konsisten, itulah konsep; pengambaran baru bersifat abstrak berdasarakan proses akal. Kita bisa mengambarkan bulan, Ka’bah —sekalipun tidak melihat— atau yang abstrak semisal kesejahteraan atau keamanan. Dunia otak adalah dunia konsep.

Ada kalanya pengambaran dilebih-lebihkan atau dikurangi. Itulah fantasi. Manusia sering terjebak fantasi manakala tidak bisa membedakakan kenyataan dan alam pikirannya yang benar menurut dirinya. Berfantasi bagus, tapi fantasai bukanlah kenyataan.

Persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep dan fantasi menyusun’ pengetahuan individu yang sadar (concious). Adakalahnya disimpan di alam ‘bawah sadar’ (sub-conscious) karena terdesak atas beberapa sebab. Apabila terdesak begitu kuat akan tersimpan dalam alam ‘tak sadar’ (unconscious). Kalau sudah begitu akan terpecah-belah, terlarut tidak keruan yang kadang muncul ketika ‘tidak sadar’; mengigau, atau bermimpi. Tidak heran kan, suatu ketika Sampeyan ‘bersetubuh’ dengan J-Lo?
Perasaaan
Pernah melihat foto Dian Sastro? Selebritas cantik tersebut, adakalanya diandaikan dijadikan pacar, digambarkan, gimana gitu. Atau, pernah membayangkan bagaimana penjajah Belanda menguber-nguber Tuanku Iman Bonjol? Kita membaca keculasan Belanda dari buku sejarah hingga muncul perasaan, gimana gitu.

Apabila seseorang mengambarkan dalam kesadarannya sesuatu yang dihubungkan dengan akalnya dan menjadi apersepsi, seolah-olah realistik, menimbulkan dalam kesadarannya suatu ‘perasaan’. Apabila dapat ‘memenuhi’ keinginnya, dinamakan perasaan yang positif. Sebaliknya persepsi-persepsi yang tidak dikehendaki menimbulkan perasaan yang negatif.

Alam kesadaran manusia berisi pengetahuan dan perasaan. Perasaan adalah keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Karena itu, perasaan sangat subyektif; menurut ukuran perasa.

Perasaan, karena berdasarakan penilai sesuatu berdasarkan pengetahuan individu, menimbulkan kehendak. Kehendak bisa positif, bisa negatif. Apabila begitu kuatnya menjadi keinginan. Puncaknya kalau tidak dapat dikendalian berubah menjadi emosi. Kalau sudah emosi, berarti … kembali ke asal muasal; sifat-sifat binatang.

Dorongan Naluri
Kesadaran karena bukan pengaruh pengetahuan, tetapi karena dorongan naluri, disebut dorongan (drive). Misalnya, dorongan mempertahan hidup, mencari makan, sex, bergaul, meniru, berbakti, keindahan dan bla-bla. Hal ini berlaku umum, termasuk juga pada ‘sepupu’ Sampeyan, binatang.

Jadi, kini tinggal memilah dan memilih, dalam membangun kepribadian, unsur mana yang akan ‘ditanamkan’ lebih dominan, Jalan menjadi manusia, atau jalan menjadi binatang.